Lihat video singkat di bawah tentang fasilitas Gamma Knife Radiosurgery di RSCM Jakarta.
Teknologi Gamma Knife bermula dari temuan alat Stereotactic Frame oleh Prefessor Lars Leksell. Pengobatan dilakukan dengan mengarahkan sinar gamma ke otak, pertama kali dilakukan tahun 1951. Dari sinilah dikembangkan Leksell Gamma Knife yang menjadi gold standard dalam radiosurgery, dan kini telah hadir di RSCM Jakarta.
Lebih dari 70,000 pasien melakukan terapi Gamma Knife Radiosurgery setiap tahunnya di dunia.
192 sinar radiasi gamma yang difokuskan ke titik yang diinginkan adalah bagian dari metode Leksell Gamma Knife Perfexion yang memungkinkan terjangkaunya kelainan otak yang sangat kecil meski terletak di otak bagian dalam sekalipun. Masing-masing titik sinar radiasi gamma pada praktiknya tidak akan berdampak di jaringan yang dilaluinya, karena membutuhkan pertemuan 192 titik secara bersamaan untuk memberi dampak yang diharapkan pada bagian yang ditarget.
Lihat video di bawah untuk mengenal lebih lanjut tentang mesin “Leksell Gamma Knife Perfexion”.
Efek samping minimal karena penyinaran yang akurat dan presisi di jaringan yang mengalami kelainan saja.
Menjangkau tumor yang sulit dijangkau oleh pembedahan konvensional.
Tanpa melalui proses pembedahan dan bius total sehingga meminimalisir risiko pendarahan, infeksi dan gangguan fungsi otak.
Pemulihan pasca terapi cepat, dan pasien sudah dapat beraktifitas seperti biasa keesokan harinya.
Pasien tidak memerlukan rawat inap setelah melakukan terapi dan bisa pulang di hari yang sama.
Aman diterapkan kepada pasien usia lanjut yang memiliki risiko tinggi apabila melakukan pembedahan.